Ritual Can Macanan: Bentuk Ekspresi Syukur Warga Desa Kalisat Bondowoso kepada Sang Pencipta

29 Juli 2023
Nur Muh. Himawan
Dibaca 460 Kali
Ritual Can Macanan: Bentuk Ekspresi Syukur Warga Desa Kalisat Bondowoso kepada Sang Pencipta

Desa Kalisat, Ijen, Bondowoso - Anda mungkin pernah mendengar tentang tradisi macan-macanan yang ada kawasan Bondowoso. Tradisi ini merupakan salah satu warisan budaya yang masih dilestarikan oleh masyarakat setempat. Namun, tahukah Anda apa makna dan latar belakang dari tradisi ini?

 

Can Macanan adalah pertunjukan yang menampilkan replika macan yang dimainkan oleh manusia. Macan-macanan ini diiringi oleh alunan musik tradisional yang menggambarkan suasana kegembiraan dan kebersamaan. Tradisi ini dilaksanakan setiap tahun pada 10 Muharram, bertepatan dengan tahun baru Hijriah atau pada tanggal 28 juli 2023 yang bertempat di halaman Kantor Desa kalisat. 

 

Didesa Kalisat, tradisi ini ditampilkan oleh masyarakat dengan penuh semangat dan euforia gembira yang memunculkan kenyamanan, karena suasana desa yang langsung berhadapan dengan pemandangan yang indah nan eksotis di sore hari seperti gunung dan bukit yang menghimpit desa.

 

Menurut Sekretaris Desa Kalisat, Bapak Diyono, tradisi ini dilaksanakan untuk menyambut tahun baru Hijriah dengan harapan Allah SWT menyelamatkan mereka dari segala mara bahaya untuk satu tahun ke depan. “Mayoritas masyarakat desa Kalisat beragama Islam, jadi kami mengikuti kalender Islam untuk menentukan waktu pelaksanaan tradisi ini, yakni satu tahun sekali pada 10 Muharam. Selain menyambut tahun baru Hijriah, tradisi ini merupakan bentuk harapan agar diselamatkan oleh Allah SWT dari segala mara bahaya selama satu tahun ke-depannya” katanya.

 

Ritual Can-Macanan merupakan adat masyarakat desa Kalisat yang sudah mendara daging secara turun temurun. Ini adalah tradisi, ungkapan suka cita atas berkah yang diterima selama setahun, sekaligus permohonan untuk keberkahan dan kejayaan di tahun berikutnya. Kepala Desa Kalisat, Bapak Aswito, mengatakan bahwa tradisi ini merupakan sarana untuk mempererat tali silaturahmi antara sesama warga desa. “Tradisi Can-Macanan ini merupakan sarana kami untuk mempererat tali silaturahmi. Selain itu, juga sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sudah memberikan yang terbaik untuk masyarakat dan desa Kalisat tanpa ada musibah yang menyertai desa Kalisat,” ujarnya.

 

 

Adapun diskursus tradisi ini yaitu bentuk rasa syukur atas pemberian sandang pangan yang cukup bagi masyarakat yang mayoritas pekerja kebun. Hal ini direpresentasikan pada pertunjukan macan-macanan ini lewat sesaji yang berisi hasil kebun dan beberapa item sesaji lainnya yang dibuat oleh salah satu tokoh masyarakat. Sesaji tersebut berada di sanggar yang digantung dan akan dimakan oleh Can-Macanan.

 

Desa Kalisat sendiri merupakan desa yang memiliki pemandangan alam yang indah dan menawan. Desa ini berada di antara gunung dan bukit, sehingga udaranya sejuk dan segar. Desa ini juga memiliki potensi wisata yang bisa dikembangkan, seperti hutan, perkebunan kopi serta pertanian unggulan lainnya.

 

Jika Anda tertarik untuk mengunjungi desa Kalisat dan menyaksikan tradisi macan-macanan, Anda bisa datang pada bulan Juli atau Agustus tahun depan. Anda bisa menggunakan transportasi umum atau pribadi untuk menuju desa ini. Jangan lupa untuk membawa kamera dan perlengkapan lainnya untuk mengabadikan momen-momen berharga Anda di sana.